Selasa, 14 Oktober 2014

Implikasi Penerapan Teknologi Komunikasi Dalam Dunia Periklanan

Pengertian Implikasi Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi merupakan mencakup pengertian yang lebih luas termasuk sistem, saluran, hardware dan software dari komunikasi modern, sedangkan teknologi informasi merupakan bagian dari teknologi komunikasi itu sendiri.
Teknologi informasi biasanya digunakan untuk mengolah data termasuk dalam memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan manipulai data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Teknologi informasi juga berguna untuk meningkatkan performance dalam berbagai persaingan.
Perkembangan Teknologi Komunikasi Dalam Dunia Periklanan
Perkembangan teknologi ternyata dapat membantu memajukan kinerja dan proses yang terjadi dalam kedua bidang tersebut.  Di dalam dunia periklanan, teknologi berkembang berdampingan dengan perkembangan teknologi media massa. Pada dekade terakhir, perkembangan teknologi di dalam industri periklanan berputar di sekitar dunia internet. Sebagai contoh, dapat dilihat begitu banyaknya iklan yang terpampang atau bahkan bisa tiba tiba muncul ketika kita sedang browsing informasi di internet.
Teknologi informasi telah dan secara terus menerus menciptakan cara baru demi antara merk suatu produk dengan konsumen. Diharapkan, jika seseorang secara intensif dan frekuentif membaca merk suatu produk, maka konsumen akan terpengaruh untuk membeli produk tersebut.
Selain internet, iklan juga berkembang di media-media yang kini banyak bermunculan. Misalnya iklan di Digital Video Recorder (DVR), yang disebut advertainment, yaitu mengkombinasikan iklan ke dalam isi produk entertainment. Contoh nyata adalah iklan yang muncul sebelum film DVD atau bioskop diputar. Bentuk iklan lain adalah product placement, yaitu menyisipkan produk pada sebuah acara entertainment, misalnya di acara Oprah Winfrey Show, di acara Indonesian Idol atau AFI, dan sebagainya. Adapun hubungan teknologi dengan periklanan yaitu:  Zaman sekarang, teknologi telah menguasai hampir seluruh bidang kehidupan, salah satu bidang tersebut yaitu bidang periklanan. Dalam dunia periklanan, perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi telah membawa dampak yang sangat besar. Melihat sudah sangat banyak iklan yang beredar dipasaran melalui media internet atau online, dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat banyak bagi dunia advertising. Melalui hasil dari perkembangan teknologi informasi, dunia eriklanan semakin di mudahkan untuk memasarkan atau mempromosikan suatu produk kepada khalayak ramai tanpa perlu repot-repot.



Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi Dalam Bidang Periklanan
Darimana sejarah iklan bermula? Iklan adalah fenomena kontemporer abad 20, namun cikal bakal periklanan sesungguhnya sudah ada sejak berabad-abad lalu. Periklanan dalam arti sederhana diawali ketika orang mulai hidup pada kelompok-kelompok kecil dan mencoba mempengaruhi orang lain untuk membeli barang komoditas sehari-hari. Selanjutnya periklanan semakin meluas berkat pengembangan teknologi mesin cetak di Eropa pada tahun 1455 dan gelombang Revolusi Industri pada abad 18 yang mempercepat akses bisnis dan memperluas pasar industri.
Dalam masyarakat modern, iklan diartikan sebagai salah satu bentuk informasi terbaru kepada konsumen mengenai berbagai komoditas dan dorongan-dorongan kebutuhan tertentu yang bertujuan untuk menjaga tingkat produksi (Konig; dalam Schudson, 1986: 196). William F Arens (1999: 7) mendefinisikan iklan sebagai struktur informasi dan susunan komunikasi nonpersonal yang biasanya dibiayai dan bersifat persuasif, tentang aneka produk (barang, jasa dan gagasan) oleh sponsor yang teridentifikasi melalui berbagai macam media. Frank Jefkins dalam bukunya Advertising (1997) mengelompokkan ragam iklan menjadi tujuh kategori, yakni:
1.      iklan konsumen,
2.      iklan bisnis ke bisnis atau iklan antarbisnis,
3.      iklan perdagangan,
4.      iklan eceran,
5.      iklan keuangan,
6.      iklan langsung, dan
7.      iklan lowongan kerja.
Dunia periklanan mengalami perkembangan pesat setelah besinergi dengan teknologi Sepanjang abad 20, periklanan muncul pada lima media utama yaitu; suratkabar, majalah, radio, televisi, dan media outdoor (billboard-sebagian orang menyebutnya reklame). Meski kelima media ini tetap bisa menjangkau jumlah besar orang, namun saat ini lebih banyak pilihan tersedia. Pada masa Perang Dunia II, televisi muncul sebagai wahana untuk menyampaikan iklan, khususnya setelah pendirian jaringan televisi nasional di Amerika pada tahun 1948. Televisi dengan cepat menjadi media baru yang menyaingi media lain sebagai alat bagi pengiklan dengan skala nasional. Kombinasi dari suara dan pandangan memberi warna bagi para pengiklan untuk menarik minat jutaan penonton televisi dengan cara yang dramatis.
Perkembangan selama satu dekade terakhir yang paling revolusioner adalah iklan lewat teknologi internet dan mobile (mobile adverstising). Salah satu aspek yang paling menarik dari internet dan mobile adalah kemampuan interaktifnya. Iklan interaktif memungkinkan respon langsung dari pelanggan terhadap iklan yang disampaikan. Fenomena ini melahirkan integrated marketing communication (IMC) yang mendukung penggunaan semua saluran komunikasi kepada pengiklan. Dengan kata lain, IMC merupakan praktik dari integrasi semua alat komunikasi.
Perananan Teknologi Informasi Dalam Dunia Periklanan
Selain internet, iklan juga berkembang di media-media yang kini banyak bermunculan. Misalnya iklan di Digital Video Recorder (DVR), yang disebut advertainment, yaitu mengkombinasikan iklan ke dalam isi produk entertainment. Contoh nyata adalah iklan yang muncul sebelum film DVD atau bioskop diputar. Bentuk iklan lain adalah product placement, yaitu menyisipkan produk pada sebuah acara entertainment, misalnya di acara Oprah Winfrey Show, di acara Indonesian Idol atau AFI, dan sebagainya.
Digital Video Recorder (DVR) merupakan bentuk teknologi yang memacu pertumbuhan dunia periklanan. Dengan ini para perusahaan semakin banyak yang beriklan di internet dengan memasang iklan dalam bentuk yang interaktif. Prosesnya adalah sebagai berikut; para perusahaan yang ingin beriklan akan mendatangi agensi atau biro iklan dan membayar sejumlah dana untuk mendapatkan iklan yang pas untuk produknya. Setelah itu biro iklan tersebut akan membeli satuan waktu yang digunakan untuk menyiarkan iklan tersebut. Maka media akan menyentuh publik melalui iklan iklan yang ditampilkan dan menyerahkan sepenuhnya kepada publik untuk membeli produk yang telah diiklankan atau tidak.
Sesungguhnya, pemasaran di internet mengalami transformasi, yaitu pergeseran dari pemasaran produk ke pemasaran kontekstual. Selama beberapa dasawarsa, pemasaran produk klasik dibangun di atas dua pilar, yaitu kinerja produk dan citra produk..
Kini internet menyediakan bagi pemasar sebuah alat yang efisien untuk memberikan dimensi-dimensi baru pada produk-produk massal. Merek produk telah memperpanjang relevansi serta relasi mereka dengan konsumen melalui internet. Kini para konsumen tidak lagi mencari sup dalam kaleng, tetapi juga berusaha memahami dan mengerti lebih banyak tentang konteks pemakaian produk. Bukan hanya bagaimana kinerja produk itu masuk ke dalam hidup mereka dan membantu mereka.
Pendorong utama revolusi pemasaran kontekstual adalah informasi dan edukasi. Adalah benar bahwa relasi program pemasaran di luar internet dalam bentuk kegiatan di toko, program komunitas, dan klub, selama bertahun-tahun telah memperluas jangkauan merek-merek. Yang masih kurang adalah mekanisme yang efisien untuk menyampaikan informasi baru yang lebih kompleks kepada masyarakat.
Semua itu memberikan kepada pemain berbagai peluang baru untuk membina hubungan yang lebih kuat antara merek mereka dan konsumen. Namun tantangannya juga ada, pertama, banyak perusahaan yang akhirnya bergeser dari bisnis awal ketika berusaha menjadi penyedia informasi. Kedua, guna mengukuhkan hubungan dengan konsumen di internet, pemasar harus siap untuk interaktif, untuk menjawab pertanyaan mereka atau untuk mendesain cara-cara baru yang inovatif agar konsumen dapat meningkatkan pengetahuan mereka sendiri.
Telah jelas terlihat bahwa perkembangan teknologi sangat berpengaruh dalam perubahan metode kedua bidang ilmu komunikasi tersebut.  Seperti dalam bidang hubungan masyarakat dan jurnalistik. Bidang periklanan bukan pengecualian. Dalam prakteknya, sebagai konsumen saja, kita sudah dapat melihat perubahan taktik-taktik periklanan yang dilakukan berbagai perusahaan sejak tahun 1900an hingga saat ini, abad ke 21. Perubahan itu diawali oleh munculnya teknologi bernama internet, yang dengan cepat mendunia dan menjadi bagian dari masyarakat yang begitu akrab.
Mulai saat itu, perusahaan- perusahaan  dapat mengiklankan produk mereka lewat media elektronik. Setelah itu pula, muncul teknologi bernama internet, yang sekali lagi, merevolusi bidang periklanan ke dalam level yang baru. Dengan hadirnya inovasi lain di dalam internet yaitu media sosial seperti Friendster, Facebook, Twitter, Path, dan lain-lain, biro-biro periklanan menjadi memiliki akses untuk taktik iklan yang benar-benar baru. Karena, tidak hanya anak muda, namun sekarang hampir dari semua kalangan mengetahui dan bisa menggunakan media sosial.
Istilah ‘social media marketing’ digunakan untuk menyebut kegiatan mempromosikan atau mengiklankan produk melalui media sosial tertentu. Istilah ini dapat juga didefinisikan sebagai proses meraih perhatian khalayak melalui situs- situs media sosial. Setiap media sosial dengan fitur berbeda-beda menuntut penggunanya untuk melakukan tindakan sosial yang berbeda-beda.
Selain penggunaan media sosial, internet dalam bidang periklanan juga dapat dilihat dari trend yang sekarang berkisar di dunia digital, terakhir pada tahun 2013. Trend ini menyatakan bahwa online advertising itu terus menerus bergerak untuk memenuhi keinginan pasar dengan cara-cara yang baru dan lebih daripada sekedar banner pada website.  Tiga trend itu antara lain adalah mobile display, native advertisement, danresponsive format. Trend pertama yaitu mobile display, maksudnya adalah iklan yang inovatif yang berbentuk mobile atau telepon genggam. Belakangan ini, mobile advertising telah menjadi inovasi baru yang diperkenalkan oleh biro- biro periklanan. Bahkan format mobile ad itu sendiri telah distandardisasi menjadi lima, antara lain Mobile Filmstrip, Mobile Adhesion Banner, Full Page Flex, Mobile Slider, dan Mobile Pull.Kelima-limanya merupakan cara kreatif untuk melibatkan penggunanya tanpa perlu menginterupsi kegiatan browsing. Trend yang kedua, yaitu native advertisement, yang menarik pengguna dengan menampilkan konten yang berkaitan dengan pengalaman penggunanya sendiri. Contohnya adalah fitur ‘profile’, dan fitur ‘response’ di beberapa iklan di dalam website- website. Trend yang terakhir yaitu responsive format. Berkaitan dengan trend yang sebelumnya, tantangan dalam mobile advertising biasanya adalah variasi ukuran layar yang dapat menampilkan iklan yang diinginkan pengiklan, mengingat ukuran layar telepon genggam sekarang semakin beragam. Karena itu, dibutuhkan desain yang responsif atau adaptif untuk mengatasi ketidaknyamanan pengguna ketika melihat iklan yang ditayangkan lewat telepon genggam mereka. Hal yang perlu dihindari adalah iklan-iklan yang bertemakan konvensional, karena membawa iklan konvensional ke dalam teknologi digital akan mengakibatkan pengguna yang bahkan tidak ingin melirik iklan tersebut, dan hal ini tampaknya sudah diketahui oleh pengiklan dan bahkan konsumen sendiri.
Cara Menggunakan Teknologi Informasi Sebagai Media Periklanan
Ada yang menyebutkan bahwa internet bukan hanya cara yang tepat untuk menjangkau khalayak yang besar tetapi juga cara yang dapat memperluas efektivitas dari media konvensional yang digunakan untuk beriklan seperti koran, majalah, radio, dan televisi. Aspek menarik dari internet adalah kondisinya yang interaktif. Internet adalah sumber data yang responsif dan fleksibel dengan pertukaran pesan yang sifatnya dua arah.
Salah satu perkembangan periklanan yang melibatkan internet adalah viral marketing. Bentuk periklanan ini mencakup tim penjualan yang melakukan pendekatan dengan partisipan lewat perbincangan tentang produk mereka di chat rooms dan on message boards. Strateginya adalah menstimulasi diskusi tentang merek yang akan dipromosikan dan berharap pelanggan lama yang mengikuti diskusi akan menyebarkannya melalui mulut ke mulut dan mempromosikan produk tersebut ke pelanggan baru.
Dibalik semua tantangan tersebut, internet tetap nomor satu bagi industri iklan. Saat ini pengiklan dapat menjangkau pelanggan secara efisien dengan melalui sebuah sistem jaringan iklan online. Hal ini dapat membantu pengiklan untuk mengukur efektivitas dari kampanye lewat internet yang mereka lakukan. Mereka meraihnya dengan mengidentifikasi pelanggan yang setia, melacak perilaku mereka saat surfing di internet, dan berkomunikasi dengan mereka dengan cara yang relevan dan berbiaya efektif. Tidak bisa dipungkiri bahwa internet membuat segalanya jadi mudah. Target konsumen dapat dicapai dengan mudah dan respons dari konsumen juga dapat diterima perusahaan dengan cepat. Bahkan oleh John A. Deighton, seorang professor, internet dikatakan sebagai ‘lahan penuh untuk bidang marketing’. Namun, para ahli yang mengamati fenomena internet ini, seperti seorang professor bernama Alvin J. Silk, mengatakan bahwa perkembangan internet dalam bidang periklanan mungkin tidak hanya segini. Internet masih akan terus berkembang, begitupula dengan teknik periklanan yang mengikuti perkembangan internet itu. Suatu saat nanti, mungkin akan tiba saat di mana kita yang hidup di zaman ini melihat iklan di masa yang akan datang seperti ketika orangtua- orangtua kita pertamakali melihat iklan yang muncul ketika anak mereka tengah mengakses internet. Seperti yang sudah diimplikasikan sebelumnya, potensi penuh dari ‘internet advertising’ sendiri maupun sisi kreatif yang lebih jauhnya tidak akan pernah kita ketahui hingga teknologi itu sendiri telah mencapai potensi penuh dari perkembangannya yang kita semua tidak tahu kapan tepatnya.

Kesimpulan
1.      Melalui hasil dari perkembangan teknologi informasi, dunia eriklanan semakin di mudahkan untuk memasarkan atau mempromosikan suatu produk kepada khalayak ramai tanpa perlu repot-repot.
2.      Iklan dapat diubah setiap saat dan hasilnya dapat ditayangkan saat itu juga dan dengan teknologi multimedia yang makin berkembang dapat dipakai untuk menciptakan iklan-iklan yang cantik dan menarik dengan harapan jumah user yang mengakses iklan dapat dimonitor dengan program khusus, sehingga datanya dapat menjadi bahan analisa untuk strategi periklanan dan komunikasi.
3.      Periklanan melalui media internet juga belum sepenuhnnya memberi kemudahan dan keuntungan yang maksimal, tetap saja mempunyai kelemah tersendiri bagi segelintir konsumen yang belum terlalu mengetahui penggunaan teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini.
4.      Perkembangan selama satu dekade terakhir yang paling revolusioner adalah iklan lewat teknologi internet dan mobile (mobile adverstising

Daftar Pustaka
http://bincangmedia.wordpress.com/tag/sejarah-iklan-di-indonesia/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar