Pengertian Implikasi Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi merupakan
mencakup pengertian yang lebih luas termasuk sistem, saluran, hardware dan
software dari komunikasi modern, sedangkan teknologi informasi merupakan bagian
dari teknologi komunikasi itu sendiri.
Teknologi informasi biasanya digunakan
untuk mengolah data termasuk dalam memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
dan manipulai data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas. Teknologi informasi juga berguna untuk meningkatkan performance
dalam berbagai persaingan.
Perkembangan Teknologi Komunikasi Dalam Dunia Periklanan
Perkembangan teknologi ternyata dapat
membantu memajukan kinerja dan proses yang terjadi dalam kedua bidang tersebut.
Di dalam dunia periklanan, teknologi
berkembang berdampingan dengan perkembangan teknologi media massa. Pada dekade
terakhir, perkembangan teknologi di dalam industri periklanan berputar di
sekitar dunia internet. Sebagai contoh, dapat dilihat begitu banyaknya iklan
yang terpampang atau bahkan bisa tiba tiba muncul ketika kita sedang browsing
informasi di internet.
Teknologi informasi telah dan secara
terus menerus menciptakan cara baru demi antara merk suatu produk dengan
konsumen. Diharapkan, jika seseorang secara intensif dan frekuentif membaca
merk suatu produk, maka konsumen akan terpengaruh untuk membeli produk
tersebut.
Selain internet, iklan juga
berkembang di media-media yang kini banyak bermunculan. Misalnya iklan di
Digital Video Recorder (DVR), yang disebut advertainment, yaitu
mengkombinasikan iklan ke dalam isi produk entertainment. Contoh nyata adalah
iklan yang muncul sebelum film DVD atau bioskop diputar. Bentuk iklan lain
adalah product placement, yaitu menyisipkan produk pada sebuah acara
entertainment, misalnya di acara Oprah Winfrey Show, di acara Indonesian Idol
atau AFI, dan sebagainya. Adapun hubungan teknologi dengan periklanan
yaitu: Zaman sekarang, teknologi telah
menguasai hampir seluruh bidang kehidupan, salah satu bidang tersebut yaitu
bidang periklanan. Dalam dunia periklanan, perkembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi telah membawa dampak yang sangat besar. Melihat sudah
sangat banyak iklan yang beredar dipasaran melalui media internet atau online,
dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat
banyak bagi dunia advertising. Melalui hasil dari perkembangan teknologi
informasi, dunia eriklanan semakin di mudahkan untuk memasarkan atau
mempromosikan suatu produk kepada khalayak ramai tanpa perlu repot-repot.
Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi Dalam Bidang
Periklanan
Darimana sejarah iklan bermula? Iklan
adalah fenomena kontemporer abad 20, namun cikal bakal periklanan sesungguhnya
sudah ada sejak berabad-abad lalu. Periklanan dalam arti sederhana diawali
ketika orang mulai hidup pada kelompok-kelompok kecil dan mencoba mempengaruhi
orang lain untuk membeli barang komoditas sehari-hari. Selanjutnya periklanan
semakin meluas berkat pengembangan teknologi mesin cetak di Eropa pada tahun
1455 dan gelombang Revolusi Industri pada abad 18 yang mempercepat akses bisnis
dan memperluas pasar industri.
Dalam masyarakat modern, iklan
diartikan sebagai salah satu bentuk informasi terbaru kepada konsumen
mengenai berbagai komoditas dan dorongan-dorongan kebutuhan tertentu yang
bertujuan untuk menjaga tingkat produksi (Konig; dalam Schudson, 1986:
196). William F Arens (1999: 7) mendefinisikan iklan sebagai
struktur informasi dan susunan komunikasi nonpersonal yang biasanya
dibiayai dan bersifat persuasif, tentang aneka produk (barang, jasa dan
gagasan) oleh sponsor yang teridentifikasi melalui berbagai macam
media. Frank Jefkins dalam bukunya Advertising (1997)
mengelompokkan ragam iklan menjadi tujuh kategori, yakni:
1.
iklan konsumen,
2.
iklan bisnis ke bisnis atau iklan antarbisnis,
3.
iklan perdagangan,
4.
iklan eceran,
5.
iklan keuangan,
6.
iklan langsung, dan
7.
iklan lowongan kerja.
Dunia periklanan mengalami
perkembangan pesat setelah besinergi dengan teknologi Sepanjang abad 20,
periklanan muncul pada lima media utama yaitu; suratkabar, majalah, radio,
televisi, dan media outdoor (billboard-sebagian orang menyebutnya
reklame). Meski kelima media ini tetap bisa menjangkau jumlah besar orang,
namun saat ini lebih banyak pilihan tersedia. Pada masa Perang Dunia II,
televisi muncul sebagai wahana untuk menyampaikan iklan, khususnya setelah
pendirian jaringan televisi nasional di Amerika pada tahun 1948. Televisi
dengan cepat menjadi media baru yang menyaingi media lain sebagai alat bagi
pengiklan dengan skala nasional. Kombinasi dari suara dan pandangan memberi
warna bagi para pengiklan untuk menarik minat jutaan penonton televisi dengan
cara yang dramatis.
Perkembangan selama satu dekade
terakhir yang paling revolusioner adalah iklan lewat teknologi internet dan
mobile (mobile adverstising). Salah satu aspek yang paling
menarik dari internet dan mobile adalah kemampuan interaktifnya. Iklan
interaktif memungkinkan respon langsung dari pelanggan terhadap iklan yang
disampaikan. Fenomena ini melahirkan integrated marketing communication (IMC)
yang mendukung penggunaan semua saluran komunikasi kepada pengiklan. Dengan
kata lain, IMC merupakan praktik dari integrasi semua alat komunikasi.
Perananan Teknologi Informasi Dalam Dunia Periklanan
Selain internet, iklan juga
berkembang di media-media yang kini banyak bermunculan. Misalnya iklan di
Digital Video Recorder (DVR), yang disebut advertainment, yaitu
mengkombinasikan iklan ke dalam isi produk entertainment. Contoh nyata adalah
iklan yang muncul sebelum film DVD atau bioskop diputar. Bentuk iklan lain
adalah product placement, yaitu menyisipkan produk pada sebuah acara
entertainment, misalnya di acara Oprah Winfrey Show, di acara Indonesian Idol
atau AFI, dan sebagainya.
Digital Video Recorder (DVR)
merupakan bentuk teknologi yang memacu pertumbuhan dunia periklanan. Dengan ini
para perusahaan semakin banyak yang beriklan di internet dengan memasang iklan
dalam bentuk yang interaktif. Prosesnya adalah sebagai berikut; para perusahaan
yang ingin beriklan akan mendatangi agensi atau biro iklan dan membayar
sejumlah dana untuk mendapatkan iklan yang pas untuk produknya. Setelah itu
biro iklan tersebut akan membeli satuan waktu yang digunakan untuk menyiarkan
iklan tersebut. Maka media akan menyentuh publik melalui iklan iklan yang
ditampilkan dan menyerahkan sepenuhnya kepada publik untuk membeli produk yang
telah diiklankan atau tidak.
Sesungguhnya, pemasaran di internet
mengalami transformasi, yaitu pergeseran dari pemasaran produk ke pemasaran
kontekstual. Selama beberapa dasawarsa, pemasaran produk klasik dibangun di
atas dua pilar, yaitu kinerja produk dan citra produk..
Kini internet menyediakan bagi
pemasar sebuah alat yang efisien untuk memberikan dimensi-dimensi baru pada
produk-produk massal. Merek produk telah memperpanjang relevansi serta relasi
mereka dengan konsumen melalui internet. Kini para konsumen tidak lagi mencari
sup dalam kaleng, tetapi juga berusaha memahami dan mengerti lebih banyak
tentang konteks pemakaian produk. Bukan hanya bagaimana kinerja produk itu
masuk ke dalam hidup mereka dan membantu mereka.
Pendorong utama revolusi pemasaran
kontekstual adalah informasi dan edukasi. Adalah benar bahwa relasi program
pemasaran di luar internet dalam bentuk kegiatan di toko, program komunitas,
dan klub, selama bertahun-tahun telah memperluas jangkauan merek-merek. Yang masih
kurang adalah mekanisme yang efisien untuk menyampaikan informasi baru yang
lebih kompleks kepada masyarakat.
Semua itu memberikan kepada pemain berbagai peluang baru
untuk membina hubungan yang lebih kuat antara merek mereka dan konsumen. Namun
tantangannya juga ada, pertama, banyak perusahaan yang akhirnya bergeser dari
bisnis awal ketika berusaha menjadi penyedia informasi. Kedua, guna mengukuhkan
hubungan dengan konsumen di internet, pemasar harus siap untuk interaktif,
untuk menjawab pertanyaan mereka atau untuk mendesain cara-cara baru yang
inovatif agar konsumen dapat meningkatkan pengetahuan mereka sendiri.
Telah jelas terlihat bahwa
perkembangan teknologi sangat berpengaruh dalam perubahan metode kedua bidang
ilmu komunikasi tersebut. Seperti dalam
bidang hubungan masyarakat dan jurnalistik. Bidang periklanan bukan
pengecualian. Dalam prakteknya, sebagai konsumen saja, kita sudah dapat melihat
perubahan taktik-taktik periklanan yang dilakukan berbagai perusahaan sejak
tahun 1900an hingga saat ini, abad ke 21. Perubahan itu diawali oleh munculnya
teknologi bernama internet, yang dengan cepat mendunia dan menjadi bagian dari
masyarakat yang begitu akrab.
Mulai saat itu, perusahaan-
perusahaan dapat mengiklankan produk mereka lewat media elektronik.
Setelah itu pula, muncul teknologi bernama internet, yang sekali lagi,
merevolusi bidang periklanan ke dalam level yang baru. Dengan hadirnya inovasi
lain di dalam internet yaitu media sosial seperti Friendster, Facebook,
Twitter, Path, dan lain-lain, biro-biro periklanan menjadi memiliki akses untuk
taktik iklan yang benar-benar baru. Karena, tidak hanya anak muda, namun
sekarang hampir dari semua kalangan mengetahui dan bisa menggunakan media
sosial.
Istilah ‘social media marketing’
digunakan untuk menyebut kegiatan mempromosikan atau mengiklankan produk
melalui media sosial tertentu. Istilah ini dapat juga didefinisikan sebagai
proses meraih perhatian khalayak melalui situs- situs media sosial. Setiap
media sosial dengan fitur berbeda-beda menuntut penggunanya untuk melakukan
tindakan sosial yang berbeda-beda.
Selain penggunaan media sosial,
internet dalam bidang periklanan juga dapat dilihat dari trend yang sekarang
berkisar di dunia digital, terakhir pada tahun 2013. Trend ini menyatakan bahwa
online advertising itu terus menerus bergerak untuk memenuhi keinginan pasar
dengan cara-cara yang baru dan lebih daripada sekedar banner pada website.
Tiga trend itu antara lain adalah mobile display, native
advertisement, danresponsive format. Trend pertama yaitu mobile display,
maksudnya adalah iklan yang inovatif yang berbentuk mobile atau telepon
genggam. Belakangan ini, mobile advertising telah menjadi inovasi baru yang
diperkenalkan oleh biro- biro periklanan. Bahkan format mobile ad itu sendiri
telah distandardisasi menjadi lima, antara lain Mobile Filmstrip, Mobile
Adhesion Banner, Full Page Flex, Mobile Slider, dan Mobile
Pull.Kelima-limanya merupakan cara kreatif untuk melibatkan penggunanya tanpa
perlu menginterupsi kegiatan browsing. Trend yang kedua, yaitu native
advertisement, yang menarik pengguna dengan menampilkan konten yang berkaitan
dengan pengalaman penggunanya sendiri. Contohnya adalah fitur ‘profile’, dan
fitur ‘response’ di beberapa iklan di dalam website- website. Trend yang
terakhir yaitu responsive format. Berkaitan dengan trend yang sebelumnya,
tantangan dalam mobile advertising biasanya adalah variasi ukuran layar yang
dapat menampilkan iklan yang diinginkan pengiklan, mengingat ukuran layar
telepon genggam sekarang semakin beragam. Karena itu, dibutuhkan desain yang
responsif atau adaptif untuk mengatasi ketidaknyamanan pengguna ketika melihat
iklan yang ditayangkan lewat telepon genggam mereka. Hal yang perlu dihindari
adalah iklan-iklan yang bertemakan konvensional, karena membawa iklan
konvensional ke dalam teknologi digital akan mengakibatkan pengguna yang bahkan
tidak ingin melirik iklan tersebut, dan hal ini tampaknya sudah diketahui oleh
pengiklan dan bahkan konsumen sendiri.
Cara Menggunakan Teknologi Informasi Sebagai Media Periklanan
Ada yang menyebutkan bahwa internet
bukan hanya cara yang tepat untuk menjangkau khalayak yang besar tetapi juga
cara yang dapat memperluas efektivitas dari media konvensional yang digunakan
untuk beriklan seperti koran, majalah, radio, dan televisi. Aspek menarik dari
internet adalah kondisinya yang interaktif. Internet adalah sumber data yang
responsif dan fleksibel dengan pertukaran pesan yang sifatnya dua arah.
Salah satu perkembangan periklanan
yang melibatkan internet adalah viral marketing. Bentuk periklanan ini
mencakup tim penjualan yang melakukan pendekatan dengan partisipan lewat
perbincangan tentang produk mereka di chat rooms dan on message
boards. Strateginya adalah menstimulasi diskusi tentang merek yang akan
dipromosikan dan berharap pelanggan lama yang mengikuti diskusi akan
menyebarkannya melalui mulut ke mulut dan mempromosikan produk tersebut ke
pelanggan baru.
Dibalik semua tantangan tersebut,
internet tetap nomor satu bagi industri iklan. Saat ini pengiklan dapat
menjangkau pelanggan secara efisien dengan melalui sebuah sistem jaringan
iklan online. Hal ini dapat membantu pengiklan untuk mengukur efektivitas
dari kampanye lewat internet yang mereka lakukan. Mereka meraihnya dengan
mengidentifikasi pelanggan yang setia, melacak perilaku mereka
saat surfing di internet, dan berkomunikasi dengan mereka dengan cara
yang relevan dan berbiaya efektif. Tidak bisa dipungkiri bahwa internet membuat
segalanya jadi mudah. Target konsumen dapat dicapai dengan mudah dan respons
dari konsumen juga dapat diterima perusahaan dengan cepat. Bahkan oleh John A.
Deighton, seorang professor, internet dikatakan sebagai ‘lahan penuh untuk
bidang marketing’. Namun, para ahli yang mengamati fenomena internet ini,
seperti seorang professor bernama Alvin J. Silk, mengatakan bahwa perkembangan
internet dalam bidang periklanan mungkin tidak hanya segini. Internet masih
akan terus berkembang, begitupula dengan teknik periklanan yang mengikuti
perkembangan internet itu. Suatu saat nanti, mungkin akan tiba saat di mana
kita yang hidup di zaman ini melihat iklan di masa yang akan datang seperti
ketika orangtua- orangtua kita pertamakali melihat iklan yang muncul ketika
anak mereka tengah mengakses internet. Seperti yang sudah diimplikasikan
sebelumnya, potensi penuh dari ‘internet advertising’ sendiri maupun sisi
kreatif yang lebih jauhnya tidak akan pernah kita ketahui hingga teknologi itu
sendiri telah mencapai potensi penuh dari perkembangannya yang kita semua tidak
tahu kapan tepatnya.
Kesimpulan
1.
Melalui hasil dari perkembangan teknologi informasi,
dunia eriklanan semakin di mudahkan untuk memasarkan atau mempromosikan suatu
produk kepada khalayak ramai tanpa perlu repot-repot.
2.
Iklan dapat diubah setiap saat dan hasilnya dapat
ditayangkan saat itu juga dan dengan teknologi multimedia yang makin berkembang
dapat dipakai untuk menciptakan iklan-iklan yang cantik dan menarik dengan
harapan jumah user yang mengakses iklan dapat dimonitor dengan program khusus,
sehingga datanya dapat menjadi bahan analisa untuk strategi periklanan dan
komunikasi.
3.
Periklanan melalui media internet juga belum
sepenuhnnya memberi kemudahan dan keuntungan yang maksimal, tetap saja
mempunyai kelemah tersendiri bagi segelintir konsumen yang belum terlalu
mengetahui penggunaan teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini.
4.
Perkembangan selama satu dekade terakhir yang paling
revolusioner adalah iklan lewat teknologi internet dan mobile (mobile
adverstising
Daftar Pustaka
http://bincangmedia.wordpress.com/tag/sejarah-iklan-di-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar